SURAT HARAPAN ANAK
karya Advena Rediana Della
Judul puisiku ini ialah “Surat Harapan Anak”…
Puisi yang kuketik di atas selembar surat.
Penulisnya ialah aku, siapakah gerangan penerimanya ialah rahasiaku
Kukatakan padanya…
Niatlah yang berkata, tak ada maksud apalagi tujuan yang tersurat di baliknya.
Kutulis pula sebuah bait di kertas…
Bait mungil ini kutujukan pada dia sang penerima, bunyinya…
“Harapanku untuk penerima suratku.. Kulukiskan diriku sebagai emas dan permata.
Dimana diriku berharga bagi mereka, walau tak semuanya.
Aku ingin semua berharga, tapi semua berupa harapan belaka.”
Dengan kapur kutulis sebuah larik di batu…
Larik singkat ini telah kucantumkan jeritan hati, yang berbunyi…
“Teruntuk dirimu penerima suratku.. Syukuri diriku sepatut mensyukuri kenikmatanmu.
Kuserukan pertolongan padamu, jangan kau buang kami seperti batu.
Jangan kau tiup kami ibarat abu, dan jangan dustai kami seperti janji palsumu pada api..”
Dengan ranting pula kutulis untaian kata di pasir…
Untaian kata yang menapak sebuah jejak kata, dikatakan disana…
“Untuk kalian para pembaca.. Kutuliskan sebuah janji yang tak layak untuk diingkari.
Janji suci dari hati yang berbunyi…
Dengan penuh kerendahan hati kuucapkan janji suci kepada Ibu Pertiwi.
Aku berjanji disaksikan mentari yang tak menunggu lama pun kian pergi.
Aku berjanji padamu Ibu Pertiwi, akan kutunaikan kewajibanku padamu Negeri…
Dengan empat hakku yang senantiasa kau genggami.”
Dengan hati nurani kubernyanyi…
Nyanyian indah dimalam hari yang menyusuri seluruh Negeri…
“Untukmu Ayah dan Ibu tercinta.. Untukmu kakak-kakakku tersayang.
Berikan Aku kesempatan, yang bukan berarti sebuah kesempitan.
Engkau pun tahu, rembulan malam pun tahu. Bahwa Akulah masa depanmu.
Suasana malam hari dihati ini ingin menyampaikan harapan kami.
Harapan yang ada bagi kami anak-anak Indonesia.
Harapan ini memang tak sempurna seperti golongan gas mulia dalam SPU,
namun sekuat Kalsium.
Satu harapanku padamu para pendukungku, doakan kami generasimu.
Agar setidaknya empat hak anak kami dapatkan,
diiringi dengan kewajiban yang siap tuk ditunaikan.”
SUKSES SELALU ANAK-ANAK INDONESIA!
Bonti, 19 Juni 2020
Advena Rediana Della
CORONA
Karya Farhan Herdian Al Zacky
Tak terhingga bahaya nya
Menginfeksi jutaan jiwa
Makhluk kecil tak kasat mata
Merenggut nyawa
Ratusan ribu jiwa
Di seluruh dunia
Di Indonesia
Pemerintah yang lemah dalam menanganinya
Diikuti oleh rakyat yang tidak patuh pada perintahnya
Menjadikannya semakin ganas dalam menginfeksi banyak jiwa
Teruntuk rakyat Indonesia
Tolong, ikuti dan patuhilah aturan pemerintah
Supaya kedepannya kita bisa menjuarai perjuangan ini
Menggenggam Mimpi
Karya Sabila Ayara Wabilqiss
mengepul jernih di atas langit
SISWA SMAN 1 SANGGAU
tatkala turun menemui sang pemimpi
digariskan elok dengan nama
dijadikan jati diri disudut kalbu
tiada berguna memugar mimpi
memadamkan pelita seorang insan
menggelapkan cahaya sepanjang hayat
mati terpasung oleh ironi
hitam tak selalu jadi kematian
merah tak akan pula selalu darah
semua bebas memilih warna
dan warna bebas menjadi dirinya
angka hidup hanya penanda
lamanya insan menapak tanah
terbanglah tinggi lagak merpati
melesak elok di tengah kelabu
berdirilah nanti di atas sana
menggenggam mimpi bersama nadi
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
TERISTIMEWA INDONESIA
Karya Nita Fransiska
Mengembara jalur waktu
Terhempas mengutuk pilu
Cerita duka rumah tinggal ku
Terkenang menyusur pilu
Dahulu .. tanah penopang pijakan saksi perang
Menderu nafas dalam laju hentakan serang
Peluh dan curah darah jauh dari pacuan
Grecokan tulang menghantar tancapan tonggak kemerdekaan
Indonesia ..
Tanah kelahiran cikal bakal pasukan masa depan
Ruang bagi ragam rupa nyawa
Lintas landas perjuangan
Pesona nusantara semegah penciptanya
Tak lekang menata indahnya cakrawala
Terpampang lautan menantang selam luas dan dalam
Membentang hutan menyelimuti sgala penjuru daratan
Dari sabang smpai Merauke jajaran ribuan pulau
Tak hingga harta Indonesia tertumpah memukau
Hasil tanah pusaka sumber asa tulang daging akan raga
Tertera jiwa-jiwa hidup menikmati alam raya
Sungguh kaya membahana
Menggenggam berjuta adat dan budaya
Mengikat erat perbedan suku , ras , dan agama
Dilebur nyata dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika
Indonesia ..
Penuh warna Bahasa menangkup bumi Mahajana
Pemersatu berharga negara perkasa
Sejak dahulu Bahasa Indonesia suarakan merdeka
Berdiri kemari ku ingatkan
Semesta merengkuh ruang belahan dunia
Mengunci celah menarik rapat rahmat Tuhan
Indonesia tanah karya sempurna
Dalam-dalam memikat mata
Setiap sudut menyapa rasa angkat bicara
Memusat puji luar biasa
Terbuai bentang elok rupa Indonesia
Menelusup merayu tiap insan
Mengiring pandangan tenang
Tak terlewatkan nuansa asri tersuguhkan
Jangan ragukan kemolekan Indonesia ku sayang
Kau akan betah tak akan resah
Bermanja di negeri sehangat nafas
Walau jauh kau mematok arah patah
Pulangmu tertuju memilih tanah indonesiaku tak akan lepas
Telah menjadi teduh hidupku
Panggung gemuruh raga ku yang tak tentu
Terimakasih Tanah air ku
tangguhmu selalu hidup dibatinku
Indonesia
Tanah airku teristimewa tertakar tak tertukar
Tak akan
Tak akan terlepas dan mati dalam haluan mimpi
Tak akan tenggalam oleh zaman
Siswa SMAN 1 Sanggau
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
GAMBAR KARYA NATASHA ANGELICA
SISWA SMPN 1 SANGGAU

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
GAMBAR KARYA AYUDHIA NOVALIZA
SISWA SMPN 2 SANGGAU
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~